Study Comparative Goes to Kopma UIN Sunan Kalijaga

-
Study Comparative atau Studi Banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya. Dalam hal ini untuk menambah wawasan sumber daya manusia untuk mengembangkan Kopma. Study Comparative kali ini dilaksanakn di Kopma UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta pada hari Sabtu, 4 Juni 2016.
Tujuan utama melakukan studi banding nantinya adalah menggali sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat scara teknis real dan empiris. Untuk dijadikan barometer dan pembanding yang kemudian masuk untuk menemukan sebuah pembaharuan yang aplikatif, baik untuk plan ke depan dalam jangka pendek dan jangka panjang secara futuristik. Jadi dengan kata lain tujuan dari studi banding tersebut adalah :
1. untuk menambah wawasan kita tentang tempat lain
2. untuk menimba pengalaman baru di ditempat lain
3. untuk membandingkan tempat kita dengan tempat lain
4. untuk menambah cakrawala berfikir kita

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Dasar Koperasi (DIKSARKOP) ke-XV

-
Gambar
DIKSARKOP adalah pendidikan dasar bagi anggota baru Koperasi “Kopma IAIN Surakarta” yang biasanya dilaksanakan setelah penerimaan mahasiswa baru dan OSPEK. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Koperasi dan Kopma IAIN Surakarta kepada anggota baru agar mereka dapat memahami dan mengerti apa sebenarnya yang dimaksud dengan Koperasi itu. Hasil yang diharapkan adalah para anggota baru dapat memposisikan dirinya sebagaimana mestinya di Kopma IAIN Surakarta. Hari pertama Pendidikan Dasar Kopma IAIN Surakarta yang ke-XV ini dilaksanakan pada hari Jum'at 17 Oktober 2014 bertempat di Ruang Sidang Utama Pasca Sarjana IAIN Surakarta. DIKSARKOP hari pertama dibuka oleh sambutan dari Ketua Umum Kopma IAIN Surakarta, Lutvi Arzaid. Kemudian secara resmi dibuka oleh Pembina Kopma yaitu Bp. Asyik Nahroni, S.Ag. Dilanjutkan dengan materi pertama tentang Keorganisasian yang disampaikan oleh ketua umum dari Kopma UNS, Ahmad Mursid. Setelah materi pertama selesai, para pesert
Baca selengkapnya

Pendidikan Menengah Koperasi (DIKMENKOP) KOPMA STAIN Kudus 2015

-
Gambar
Pendidikan menengah Koperasi adalah pendidikan yang diberikan kepada pengurus Koperasi Mahasiswa setelah mengikuti Pendidikan Dasar. Sehingga Pendidikan perkoperasian perlu diberikan kepada setiap pengurus Koperasi Mahasiswa. Langkah ini menunjukkan keseriusan para pengurus untuk membentuk kadeer koperasi yang terus berkomitmen dan berkualitas demi terwujudnya visi dan misi organisasi ini. Salah satu usahanya adalah dengan mengikut sertakan kader-kader Kopma dalam kegiatan DIKMENKOP (Pendidikan Menengah Koperasi) yang diselenggarakan oleh Koperasi Mahasiswa STAIN Kudus. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pendidikan koperasi yang harus diikuti oleh pengurus koperasi. Mengingat pentingnya kegiatan Pendidikan tersebut untuk para calon penerus kader-kader koperasi, maka pada kesempatan ini, pengurus mendapat kesempatan untuk mengikuti DIKMENKOP yang dilaksanakan di STAIN Kudus. Koperasi Mahasiswa IAIN Surakarta mengirimkan tiga orang delega tor diantaranya yaitu Ahmad Pauza
Baca selengkapnya

REDEFINISI PERAN ANGGOTA

-
Melihat dinamika yang ada saat ini, sungguh tidak relevan lagi kalau koperasi menjadi wadah cooperative animator (penggerak koperasi), karena adanya pergeseran mindset dalam kesejahteraan koperasi dilihat dari dibagikanya SHU dan pengembangan usaha saja. Hal itu mengingatkan koperasi bukan milik pembina, pengurus, pengawas, manajer, ataupun pihak luar, tetapi koperasi adalah milik anggota. Lalu berkaitan dengan hal itu sering dipersoalkan mutu keterlibatan anggota dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, target koperasi, dan kontrol terhadap proses dan hasil. Dalam pandangan Thoby Mutis bahwa kini cukup banyak koperasi yang menjadi pseudo-koperasi karena pengambilan keputusan, perencanaan, dan kontrol terhadap koperasi terlepas dari tangan anggota. Hal itu terjadi mengingat peran anggota yang menjadi obyek pelengkap/pelengkap penderita dari pihal luar yang melakukan intervensi, yang tidak compatible terhadap prinsip-prinsip koperasi. Peristiwa ini berlangsung lantaran pendid
Baca selengkapnya